Zat pewarna alami
adalah zat warna yang berasal dari bahan-bahan alam seperti dari hasil ekstrak
tumbuhan atau hewan.\
Bahan pewarna alam
yang bisa digunakan untuk tekstil dapat diambil pada tumbuhan bagian Daun,
Buah, Kuli kayu, kayu atau bunga. Sampai saat ini tumbuhan penghasil warna alam
sudah ditemukan sekitar 150 jenis tumbuhan yang diteliti oleh Balai Besar
Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
Berikut beberapa
tanaman yang bisa dijadikan pewarna alami pada pewarnaan batik:
- Morinda
citrifolia (Jawa:
pace, mengkudu) menghasilkan warna merah dari kulit akar.
Mengkudu
- Ceriops condolleana (Jawa: tingi), Pelthopherum pterocarpum (Jawa: jambal) dan Cudrania javanensis (Jawa: tegeran) menghasilkan warna soga yang dihasilkan oleh tiga jenis tanaman yang digabungkan atau diekstrak bersama-sama antara dicampur menjadi satu dari kayu atau kulit kayunya.
- Indigo (Indigofera tinctoria) tanaman perdu yang menghasilkan warna biru. Bagian tanaman yang diambil adalah daun/ranting.
- Kelapa (Cocos nucifera) bagian yang dijadikan bahan pewarna adalah kulit luar buah yang berserabut (sabut kelapa). Warna yang dihasilkan adalah krem kecoklatan.
- Teh (Camelia sinensis) bagian yang diolah menjadi pewarna adalah daun yang telah tua, dan warna yang dihasilkan adalah cokelat.
- Secang (Caesaslpinia Sapapan Lin) jenis tanaman keras yang diambil bagian kayu, untuk menghasilkan warna merah. Warna merah adalah hasil oksidasi, setelah sebelumnya dalam pencelupan berwarna kuning.
- Kunyit (Curcuma domestica val) Bagian tanaman yang diambil adalah rimpang, umbi akar, yang menghasilkan warna kuning.
- Bawang Merah (Allium ascalonicium L) Bagian bawang merah yang digunakan sebagai bahan pewarna adalah kulit dan menghasilkan warna jingga kecoklatan.
tanaman indigo |
sabut kelapa |
daun teh |
tanaman secang |
kunyit |
bawang merah |
A. Zat Pewarna Alami
Zat pewarna alami adalah zat warna yang berasal dari bahan-bahan alam seperti dari hasil ekstrak tumbuhan atau hewan.
Bahan pewarna alam yang bisa digunakan untuk tekstil dapat diambil pada tumbuhan bagian Daun, Buah, Kuli kayu, kayu atau bunga. Sampai saat ini tumbuhan penghasil warna alam sudah ditemukan sekitar 150 jenis tumbuhan yang diteliti oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
Berikut beberapa tanaman yang bisa dijadikan pewarna alami pada pewarnaan batik:
Zat pewarna alami adalah zat warna yang berasal dari bahan-bahan alam seperti dari hasil ekstrak tumbuhan atau hewan.
Bahan pewarna alam yang bisa digunakan untuk tekstil dapat diambil pada tumbuhan bagian Daun, Buah, Kuli kayu, kayu atau bunga. Sampai saat ini tumbuhan penghasil warna alam sudah ditemukan sekitar 150 jenis tumbuhan yang diteliti oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
Berikut beberapa tanaman yang bisa dijadikan pewarna alami pada pewarnaan batik:
- Morinda citrifolia (Jawa: pace, mengkudu) menghasilkan warna merah dari kulit akar.
- Ceriops condolleana (Jawa: tingi), Pelthopherum pterocarpum (Jawa: jambal) dan Cudrania javanensis (Jawa: tegeran) menghasilkan warna soga yang dihasilkan oleh tiga jenis tanaman yang digabungkan atau diekstrak bersama-sama antara dicampur menjadi satul dari kayu atau kulit kayunya.
- Indigo (Indigofera tinctoria) tanaman perdu yang menghasilkan warna biru. Bagian tanaman yang diambil adalah daun/ranting.
- Kelapa (Cocos nucifera) bagian yang dijadikan bahan pewarna adalah kulit luar buah yang berserabut (sabut kelapa). Warna yang dihasilkan adalah krem kecoklatan.
- Teh (Camelia sinensis) bagian yang diolah menjadi pewarna adalah daun yang telah tua, dan warna yang dihasilkan adalah cokelat.
- Secang (Caesaslpinia Sapapan Lin) jenis tanaman keras yang diambil bagian kayu, untuk menghasilkan warna merah. Warna merah adalah hasil oksidasi, setelah sebelumnya dalam pencelupan berwarna kuning.
- Kunyit (Curcuma domestica val) Bagian tanaman yang diambil adalah rimpang, umbi akar, yang menghasilkan warna kuning.
- Bawang Merah (Allium ascalonicium L) Bagian bawang merah yang digunakan sebagai bahan pewarna adalah kulit dan menghasilkan warna jingga kecoklatan.
A. Zat Pewarna Alami
Zat pewarna alami adalah zat warna yang berasal dari bahan-bahan alam seperti dari hasil ekstrak tumbuhan atau hewan.
Bahan pewarna alam yang bisa digunakan untuk tekstil dapat diambil pada tumbuhan bagian Daun, Buah, Kuli kayu, kayu atau bunga. Sampai saat ini tumbuhan penghasil warna alam sudah ditemukan sekitar 150 jenis tumbuhan yang diteliti oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
Berikut beberapa tanaman yang bisa dijadikan pewarna alami pada pewarnaan batik:
Zat pewarna alami adalah zat warna yang berasal dari bahan-bahan alam seperti dari hasil ekstrak tumbuhan atau hewan.
Bahan pewarna alam yang bisa digunakan untuk tekstil dapat diambil pada tumbuhan bagian Daun, Buah, Kuli kayu, kayu atau bunga. Sampai saat ini tumbuhan penghasil warna alam sudah ditemukan sekitar 150 jenis tumbuhan yang diteliti oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
Berikut beberapa tanaman yang bisa dijadikan pewarna alami pada pewarnaan batik:
- Morinda citrifolia (Jawa: pace, mengkudu) menghasilkan warna merah dari kulit akar.
- Ceriops condolleana (Jawa: tingi), Pelthopherum pterocarpum (Jawa: jambal) dan Cudrania javanensis (Jawa: tegeran) menghasilkan warna soga yang dihasilkan oleh tiga jenis tanaman yang digabungkan atau diekstrak bersama-sama antara dicampur menjadi satul dari kayu atau kulit kayunya.
- Indigo (Indigofera tinctoria) tanaman perdu yang menghasilkan warna biru. Bagian tanaman yang diambil adalah daun/ranting.
- Kelapa (Cocos nucifera) bagian yang dijadikan bahan pewarna adalah kulit luar buah yang berserabut (sabut kelapa). Warna yang dihasilkan adalah krem kecoklatan.
- Teh (Camelia sinensis) bagian yang diolah menjadi pewarna adalah daun yang telah tua, dan warna yang dihasilkan adalah cokelat.
- Secang (Caesaslpinia Sapapan Lin) jenis tanaman keras yang diambil bagian kayu, untuk menghasilkan warna merah. Warna merah adalah hasil oksidasi, setelah sebelumnya dalam pencelupan berwarna kuning.
- Kunyit (Curcuma domestica val) Bagian tanaman yang diambil adalah rimpang, umbi akar, yang menghasilkan warna kuning.
- Bawang Merah (Allium ascalonicium L) Bagian bawang merah yang digunakan sebagai bahan pewarna adalah kulit dan menghasilkan warna jingga kecoklatan.
Berikut beberapa tanaman yang bisa dijadikan pewarna alami pada pewarnaan batik:
- Morinda citrifolia (Jawa: pace, mengkudu) menghasilkan warna merah dari kulit akar.
- Ceriops condolleana (Jawa: tingi), Pelthopherum pterocarpum (Jawa: jambal) dan Cudrania javanensis (Jawa: tegeran) menghasilkan warna soga yang dihasilkan oleh tiga jenis tanaman yang digabungkan atau diekstrak bersama-sama antara dicampur menjadi satul dari kayu atau kulit kayunya.
- Indigo (Indigofera tinctoria) tanaman perdu yang menghasilkan warna biru. Bagian tanaman yang diambil adalah daun/ranting.
- Kelapa (Cocos nucifera) bagian yang dijadikan bahan pewarna adalah kulit luar buah yang berserabut (sabut kelapa). Warna yang dihasilkan adalah krem kecoklatan.
- Teh (Camelia sinensis) bagian yang diolah menjadi pewarna adalah daun yang telah tua, dan warna yang dihasilkan adalah cokelat.
- Secang (Caesaslpinia Sapapan Lin) jenis tanaman keras yang diambil bagian kayu, untuk menghasilkan warna merah. Warna merah adalah hasil oksidasi, setelah sebelumnya dalam pencelupan berwarna kuning.
- Kunyit (Curcuma domestica val) Bagian tanaman yang diambil adalah rimpang, umbi akar, yang menghasilkan warna kuning.
- Bawang Merah (Allium ascalonicium L) Bagian bawang merah yang digunakan sebagai bahan pewarna adalah kulit dan menghasilkan warna jingga kecoklatan.
Obat Bisul Di Lidah
BalasHapusObat Bisul Di Kaki
Website Jelly Gamat
Obat Sering Kencing
Obat Benjolan Di Pangkal Lidah
Kantor QnC Jelly Gamat