Minggu, 19 Oktober 2014

5. KERAJINAN CETAK SARING




Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasarNylon atau sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Proses eksekusinya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna.
 
Sablon adalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya.
Keunggulan dari teknik sablon adalah :

  1. bisa mencetak dengan jumlah yang banyak,
  2. hasil relatif stabil, 
  3. bisa menghasilkan beberapa efek menarik, mis : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik, dsb.
  4. biaya cetak cukup terjangkau, 
  5. fleksibel bisa di aneka jenis permukaan bahan.

 
Pencetakan dengan cara sablon di jaman serba Digital sekalipun akan terus diperlukan. Cetak dengan metode sablon sangat diperlukan untuk pencetakan dalam media yang tidak memungkinkan dilakukan oleh Mesin Digital dan Offset. Mesin sablon yang dapat bekerja otomatis juga telah banyak dipakai saat ini, namun meskipun demikian cetak sablon secara manual tentunya masih banyak dilakukan dengan pertimbangan biaya lebih murah, misalkan Sablon Kain untuk sepanduk dan pakaian, Kaos, Souvenir, sablon pada media plastik dan sebagainya.
 
Pada artikel ini kita akan mengulas hal-hal penting dan mendasar tentang cara dan teknik pencetakan sablon yang dilakukan secara manual salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra.

Tahapan dan cara kerjanya adalah sebagai berikut :
Permukaan  Screen Sablon di poleskan cairan kental  kusus/ emulsion. Cairan ini apabila telah dioleskan dan dikeringkan pada permukaan screen tidak boleh terkena sinar matahari (dipoleskan dan dikeringkan pada ruangan yang  gelap /Pada ruangan tanpa kena cahaya langsung ultra violet). Tujuannya adalah jika terkena cahaya saat sudah kering maka polesan tersebut tidak akan dapat larut dengan air dengan baik.
Setelah kering.. permukaan tersebut di tempel/ditutup dengan Film dari hasil Print BW(Black/White) pada media plastik/film transparent atau pada umumnya dapat menggunakan kertas tranparan dari Kalkir.
Dilanjutkan dengan proses “Penyinaran” terhadap Sinar matahari atau dibawah sinar yang mengandung Ultraviolet. Proses penyinaran ini ditentukan dengan “Hitungan” untuk mengukur lamanya penyinaran dan ditentukan oleh Keras tidaknya cahaya yang menerpa permukaan screen sablon tersebut.
Film Kemudian dilepas dari permukaan screen. Film yang telah diprint tersebut akan “Menampakan” duplikasi dari apa yang telah kita print pada layar.
Tahan selanjutnya adalah Penyiraman Permukaan Screen dengan air. Cara penyiramanpun harus berhati-hati sekali. Kenapa ??? Karena hasil print yang tampak pada screen jika terkena air akan terlarut, ini disebabkan oleh karena Film yang dicetak “Hitam” dan permukaan layar yang ditutup Hitam tidak akan mengeras (Karena tidak tembus sinar). Begitu juga sebaliknya. Disinilah perlu kehati-hatian dalam proses penyiraman yang sering disertai dengan alat bantu “Semprot air mini” dengan tujuan agar air bisa lebih keras dan bisa bagus tembus melelehkan hasil print yang tercetak.
Tahapan selanjutnya yaitu pengeringan kembali dari proses diatas. Dan dilanjutkan pada proses Cetak dengan pemberian Tinta kusus  Sablon.
Proses eksekusinya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna.Sementara bahan yang dicetak berada dibawah screen dablon dan dilakukan penekanan secara sedemikian rupa. Jadi proses cetak sablon adalah Tiap warna dalam sekali cetak.

4. KERAJINAN JAHIT TINDAS




Pengertian
Jahit tindas (quilting) adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara melapisi atau mengisi kain dengan bahan pelapis atau pengisi kemudian dijahit tindas pada permukaan kain sesuai dengan rencana.
Jahit tindas adalah teknik pembuatan suatu benda kerajinan tekstil dengan cara mengisi atau melapiskan kain dengan bahan pelapis, kemudian dijahit pada bagian atas kain sesuai dengan desain.
 
Jenis jahit tindas:

1.  Jahit tindas pengisi lembaran (wadded quilting)
merupakan teknik menjahit dengan cara mengisi atau melapisi diantara dua kain     dengan bahan pelapis yang berupa lembaran, kemudian dijahit sesuai   pola     (gambar).
 
2.  Jahit tindas pengisi susulan (padded/stuffed quilting)
merupakan teknik menjahit tindas datar tetapi pada bagian tertentu ditambahkan isian susulan (busa, dakron) untuk mendapatkan kesan yang lebih menonjol.

                      
3.  Jahit tindas pengisi tali (corded quilting)
Pada prinsipnya sama dengan pengisi susulan, bedanya menggunakan tali,                                                  penyelesaian bisa dijahit mesin atau tangan.


4.  Jahit tindas efek bayangan
merupakan gabungan dari jahit tindas pengisi lembaran, susulan/tali hanya                                                  ada penambahan kain transparan pada permukaan kain.

Bahan pelapis:
-          Koldore
-          Dakron
-          Busa
-          Tali
-          Kapas